Digital branding needs to be improved by the public relations department of IAIN Curup Bengkulu to support the digital marketing program. In addition, public relations efforts to improve the image of the institution can also be determined from activities: campus branding, agency marketing, and increasing cooperation networks with various partners. Public Relations of IAIN Curup Bengkulu in following the digital information system can be seen from the publication activities carried out through the Website, Youtube, and Social Media Applications. This is seen through his authority to establish connections with the community to various partners who follow the contribution of improvement in the quality of education. Public relations in tertiary institutions is a supporting wheel for quality progress in the education system. So from this technique, the researchers found data that aligned with the research topic. Data collection was carried out using interviews, documentation, and observation. The type of research applied is descriptive qualitative, with the support of literature and news that shows the facts that occur in the field. The study was carried out to analyze public relations management at IAIN Curup Bengkulu in improving digital information systems this topic is critical to discuss because it is to know the progress of educational institutions following the challenges of education 4.0. Dan dari penelitian ini ditemukan bahwa benar telah terjadi pergeseran makna sungai bagi masyarakat lokal di Bukit Rawi tersebut. Data diperoleh melalui studi Pustaka, wawancara dan observasi langsung yang dilakukan selama lima bulan. Penelitian dilakukan dengan metode Kualitatif etnografi dengan tujuan memperoleh gambaran yang jelas dari masyarakat asli terhadap pandangan mereka tentang sungai Kahayan dan fakta sosial yang terjadi dalam Penggunaan Sungai Kahayan di masa kini. Kelompok masyarakat ini lebih dikenal dengan istilah “orang Kahayan” ketimbang suku Dayak Ngaju. Penelitian ini dilakukan pada kelompok masyarakat Dayak Ngaju yang tinggal ditepian sungai Kahayan di desa Bukit Rawi, Kab Pulang Pisau. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran makna sungai bagi masyarakat Dayak Ngaju. Namun beberapa tahun belakangan, kehidupan masyarakat sudah mulai beralih dan pemanfaatan sungai jauh berkurang kecuali untuk kepentingan ekonomi. Bahkan, masyarakat Dayak Nyaju sendiri menggunakan nama Sungai sebagai identitas mereka. Masyarakat menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan ritual, sosial dan pusat ekonomi. Bagi masyarakat Dayak, sungai adalah pusat kehidupan, demikian juga dalam pandangan masyarakat Dayak Ngaju. Sungai memiliki beragam makna bagi setiap orang.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
January 2023
Categories |